Welcome to MyBlog

Thursday, January 1, 2009

TELEPORTASI : Fakta atau Fiksi di 20 Tahun ke Depan

Sudah lebih dari 5000 tahun menusia berusaha menemukan cara untuk dapat berpindah tempat dengan cepat. Mulai dari chariot, sepeda, sepeda motor, mobil, pesawat bahkan mesin roket telah diciptakan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan untuk sampai di tempat tujuan. Dan dari kesemuanya, peralatan itu memiliki hal yang sama, yaitu mereka harus melintas secara fisik, dimana dapat membawa mereka kemana pun mulai dari hitungan menit sampai jam.

IT (Information Technology) atau yang sering disebut dengan TI mungkin sudah sering diperdengarkan tapi sebagian orang mungkin juga belum pernah mendengarnya. Ada beberapa definisi mengenai IT yang menyebutkan bahwa IT adalah seperangkat alat yang membantu kerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag dan Keen,1996). Sehingga dapat disimpulkan IT adalah gabungan antara teknologi komputer (yang berhubungan dengan komputer) dan teknologi komunikasi (yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh).

Seiring dengan kemajuan di bidang IT, penemuan dan penelitian terus dikembangkan dan diadakan. Para ilmuwan berpikir tentang bagaimana cara berpindah tempat dengan cepat, mudah dan dengan biaya yang sedikit.

Dalam lima tahun terakhir, para peneliti telah melakukan berbagai penemuan tentang tingkah laku atom pada ikatan quantum. Penemuan ini telah membuka jalan lebih jauh untuk mengeksplorasi dan memanipulasi dunia atom. Penelitian tentang ikatan quantum, fenomena di balik proses teleportasi, telah dilakukan di beberapa tingkatan oleh institusi penelitian di seluruh dunia.

Ada tiga tahap dalam proses teleportasi yaitu encoding, transmitting, dan decoding. Teleportasi memerlukan laser untuk melakukan proses ini. Peneliti telah berhasil melakukan teleportasi terhadap partikel cahaya dan sedikit atom yang sederhana, dan telah dilakukan tanpa terjadi gangguan atau penurunan. Hal ini membuat teleportasi untuk manusia semakin dekat dengan kenyataan.

Penemuan terakhir di bidang perhitungan quantum dan ikatan quantum meggerakkan komunitas peneliti di seluruh dunia. Mereka telah semakin dekat daripada sebelumnnya, yaitu tentang perpindahan objek dan kemudian manusia. Dalam hal ini, manusia akan mampu melintasi jarak yang sangat jauh tetapi hampir secara instant. Selain itu, dapat mengurangi biaya perjalanan dan meminimalkan waktu yang terbuang selama perjalanan, yang nantinya akan mempengaruhi dunia bisnis secara positif. Para komunitas peneliti tertarik dengan kemampuan untuk merealisasikan proses yang sebelumnya hanya ada pada cerita fiksi ilmiah. Meskipun demikian, etika dan agama yang berhubungan dengan proses di atas akan mencegah manusia untuk berteleportasi.

Penelitian yang telah ada menyatakan bahwa ikatan quantum akan menjadi fenomena yang menjadi dasar tentang teleportasi. Baik cahaya dan unsur atom telah di teleportasi ke lokasi lain. Dan dengan teknologi, langkah selanjutnya adalah bahan organik dan manusia.

Berdasarkan berbagai hal di atas, berikut adalah beberapa asumi tentang teleportasi yaitu :

1. Pendanaan tentang teleportasi dan teknologi dapat dilakukan dan akan terus dilakukan

2. Penemuan dan terobosan terus dilakukan. Hal ini berarti bahwa peneliti tidaklah berjalan tanpa arah ataupun menemui jalan buntu. Penemuan ini diasumsikan sejalan dengan pengembangannya sampai saat ini.

3. Sebelum dunia bisnis mengimplementasikannya, teleportasi harus dipastikan aman untuk manusia.

Sebenarnya belum ada rumusan yang pasti tentang hal ini, tetapi ada beberapa pemikiran tentang metode yang digunakan untuk teleportasi individu atau seseorang. Metode yang digunakan berkaitan dengan transmisi data yang dapat menyusun kembali organisme di tempat tujuan melalui ikatan quantum. Ikatan quantum – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah sebuah fenomena tentang fisika quantum, dimana quantum menyatakan dua atau lebih objek berada dalam suatu kondisi meskipun secara fisik terpisah antara yang satu dengan yang lain. Ketika berbicara tentang teleportasi, maka ada tiga kriteria yang harus dipenuhi yaitu :

1. Proses encoding, tidak boleh kehilangan data

2. Data yang ditransmisikan tidak boleh kehilangan data

3. Memory yang dapat menyimpan data yang sangat besar

Langkah pertama dalam proses teleportasi adalah proses encoding. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, laser dapat digunaakan untuk mengontrol atom sehingga berada pada titik diam quantum seperti dalam perhitungan tingkah laku atom yang sangat tepat termasuk mengijinkan ikatan terjadi antara dua buah atom. Selama proses pemisahan objek menjadi atom, objek sebenarnya akan dihancurkan. Transmisi atom selesai dengan adanya ikatan dari salah satu atom ini dengan input dari mesin teleport. Pasangan dari atom ini kemudian diukur. Tahap decoding akan diselesaikan oleh set laser yang berbeda. Laser ini menciptakan getaran dan membentuk kembali atom yang semula dalam kondisi quantum yang stabil atau tetap.

Di masa yang akan datang, akan muncul sebuah pengandali utama yang akan digunakan dalam proses teleportasi, yang merupakan lanjutan dari proses perhitungan quantum. Dipercaya bahwa kecepatan komputer dan memorinya akan mencapai batasnya. Perhitungan quantum menyediakan perhitungan lanjutan yang memungkinkan lebih banyak data yang dapat dimanipulasi, disimpan, dan diperoleh kembali.

Pengendali lain untuk teleportasi adalah biaya yang terkait dengan perjalanan. Dari segi biaya, tiket pesawat terbang masih cukup mahal, terutama untuk perjalanan internasional. Banyak individu yang masih kesulitan untuk membelinya. Meskipun perusahaan mampu untuk membayarnya, tetapi pengurangan biaya untuk perjalanan akan tetap berpengaruh untuk perusahaan. Ongkos waktu di udara bukanlah satu-satunya yang menjadi permasalahan. Hotel, makanan dan mobil yang disewa semuanya merupakan keseluruhan hasil yang harus dibayar. Teleportasi mempunyai kemampuan untuk mengurangi semua biaya itu karena sedikit waktu
yang diperlukan seseorang untuk berada di luar rumah. Meskipun untuk harga teleport jauh lebih tinggi dari harga tiket pesawat, tetapi secara keseluruhan biaya yang berhubungan dengan perjalanan akan dapat dikurangi.

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa ada beberapa halangan tentang masalah teleportasi ini. Halangan ini dapat dibagi menjadi halangan secara fisik, biologis dan etika.

- Dari segi fisik yang merupakan kendala terbesar adalah teknologi laser yang masih kurang sempurna.

­- Sedangkan kendala dari segi biologis adalah bahwa kurangnya pengetahuan tentang tubuh manusia yang dalam hal ini adalah otak, karena otak merupakan bagian yang masih misteri.

­- Kendala terakhir adalah etika yang menyatakan bahwa sebelum terjadinya proses teleportasi maka objek aslinya akan dihancurkan dan itu berarti bahwa sebelum melakukan teleportasi makan seseorang harus dibunuh terlebih dahulu.

Berbagai kendala ini saling terkait dan tidak dapat dikatakan mana yang lebih penting. Kesemuanya merupakan halangan bagi manusia untuk melakukan teleportasi. Untuk kesimpulan terakhir yang dapat diambil, selama ini banyak orang berpikir mungkinkah seseorang berpindah tempat secara langsung atau dengan kata lain secara instant seperti yang sering dipertunjukkan di berbagai film yang berhubungan dengan hal fiksi ilmiah? Tetapi melalui berbagai penjelasan di atas serta banyaknya penelitian yang telah dilakukan oleh berbagai ilmuwan, dapat dikatakan bahwa untuk teleportasi bagi manusia sangatlah mungkin untuk kurang lebih 20 tahun ke depan. Meskipun banyak tantangan dan halangan, tetapi hal ini akan terus dikembangkan meskipun itu hanya untuk kemajuan ilmu pengetahuan baik di bidang fisika, biologi serta IT.


Stevani Agvia
L2H007057